BANJIR besar di Australia dan dingin yang dahsyat di belahan Bumi bagian utara tidak berarti pemanasan global memudar.
Betul, Australia bagian timur mengalami salah satu musim hujan yang bisa disebut terbesar pada semester kedua tahun ini. Begitu juga Eropa dan Amerika Utara telah dihajar oleh badai salju yang parah.
Itu ditegaskan Barry Hunt, peneliti Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO) unit penelitian kelautan dan atmosfer, Australia, kemarin. Bahkan, jika ada lagi sergapan suhu dingin global, suhu Bumu akan terus meningkat.
"Selama abad terakhir, suhu rata-rata global telah meningkat dengan 0,8 derajat (Celcius)," katanya kepada ABC Radio. Ini akibat nyata pemanasan global.
"Tapi pada saat yang sama, kita juga memiliki variasi iklim alami. Anda tidak mendapatkan satu saja, tapi Anda mendapatkan keduanya. Mereka saling berinteraksi."
Hunt menemukan bahwa masih akan ada musim dingin menggigit hingga 2050 meskipun beriringan dengan pemanasan rumah kaca. Tapi, dasar ilmiah pemanasan global sangat kuat.
Dasar tren jangka panjang selama 100 tahun berikutnya adalah pemanasan global yang stabil. dan Australia diduga akan mengalami penurunan curah hujan dan akan ada tren pengeringan jangka panjang atas sebagian besar Australia.
0 komentar:
Posting Komentar